SINDIKAT
KEPEMIMPINAN MANAJEMEN
ORGANISASI
Disusun sebagai syarat
untuk mengikuti
TRAINING
INSTRUKTURE ( TI )
HMI CABANG OKU TIMUR
Disusun oleh :
EKO SUSANTO
HIMPUNAN
MAHASISWA ISLAM
(HMI)
CABANG OKU TIMUR
2015
PENDAHULUAN
Manusia sebagai
makhgluk Allah YME yang diciptakan paling sempurna, memposisikan dirinya pada
sebuah responsibilitas yang sangat urgent dan signifikan dalam penjagaan dan
pelestarian ala mini. Dalam eksistensinya tersebut manusia mempunyai posisi
yang strategis . yaitu sebagai kholifah atau pemimpin dari segenap alam raya
ini.
Ketika manusia sebagai kholifah
tidak mampu mempossikan diri sebagai mana tugas yang telah diembanya, maka tak
ubahnya seperti binatang. Dalam hal ini manusia dituntut untuk mampu menjadi seorang
pemimpin yang mampu menjaga dan mengatur ala mini.
Selain pentingya juga sebuah ilmu
yang dimana diharapkan mampu mengatur dengan baik. Dalam hal ini perlu adanya
sebuh menegemen yang baik dan terencana untuk keberlangsungan alam raya dan
seisinya. Pentingna sebuah menegemen agar kita dalam setiap melakukan apapun
bersifat sistematis dan terencana.
Pembahasan dibawan ini akan membahas
tentang KMO. Tidak hanya dalan tatara alam saja kita dituntut untuk menjadi
seorang pemimpin yang mampu mengatur segala aspek dalam hal ini adalah
organisasi. Dalam organisasi kita dituntut untuk menjadi pemimpin yang
bijaksana yang ketika kita keluar dimasyarakat diharapkan mampu merubah keadan
maasyarakat yang carut marut.
TUJUAN
- TUJUAN
SINDIKAT
KEPEMIMPINAN MENEJEMEN ORGANSASI
A.
Tujuan
umum :
-
Agar
dapat memahami pengertian, sifat dan Fungsi Kepemimpinan, Manajemen dan
Organisasi.
B.
Tujuan
Khusus :
-
Agar
dapat menjelaskan pengertian, sifat dan fungsi kepemimpinan
-
Agar
dapat menjelaskan pentingnya fungsi kepemimpinan dan manajemen dalam organisasi.
-
Agar
dapat mengapresiasikan karakteristik kepemimpinan, serta dapat membedakan
pemimpin dan menejer .
C.
Metode
-
Ceramah
-
Diskusi
-
Tanya
Jawab
-
Permainan
Peran
-
Waktu
5 jam
D.
Bahan
:
Papan Tulis dan spidol
DAFTAR ISI
Pendahuluan .................................................................................................... ii
Tujuan – Tujuan, Metode dan Bahan ............................................................... iii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
BAB I
KEPEMIMPINAN
1.
Definisi Kepemimpinan............................................................................. 1
2.
Teori Lahirnya Kepemimpinan.................................................................. 2
3.
Unsur – Unsur Kepemimpinan.................................................................. 2
4.
Tipe – Tipe Kepemimpinan........................................................................ 3
5.
Keahlian Seorang Pemimpin...................................................................... 5
6.
Fungsi Seorang Pemimpin......................................................................... 6
7.
Asas Kepemimpinan.................................................................................. 6
BAB II
MANAJEMEN
1.
Pengertian Manajemen.............................................................................. 7
2.
Unsur – Unsur Manajemen....................................................................... 8
3.
Fungsi Manajemen..................................................................................... 9
4.
Asas dalam Manajemen............................................................................. 10
5.
Arti Penting Manajemen............................................................................ 11
BAB III
ORGANISASI
1.
Definisi Organisasi.................................................................................... 12
2.
Unsur – Unsur Organisasi.......................................................................... 12
3.
Bentuk – Bentuk Organisasi...................................................................... 13
4.
Struktur Organisasi.................................................................................... 14
5.
Tujuan Organisasi...................................................................................... 15
6.
Hubungan antara Kepemimpinan,
Manajemen dan Organisasi................. 16
Daftar
Pustaka.................................................................................................. 17
BAB I
KEPEMIMPINAN
1.
Definisi
Kepemimpinan
Dalam
bahasa Indonesia "pemimpin" sering disebut penghulu, pemuka, pelopor,
pembina, panutan, pembimbing, pengurus, penggerak, ketua, kepala, penuntun,
raja, tua-tua, dan sebagainya. Sedangkan istilah Memimpin digunakan dalam
konteks hasil penggunaan peran seseorang berkaitan dengan kemampuannya
mempengaruhi orang lain dengan berbagai cara. Istilah kepemimpinan, pimpinan,
dan memimpin pada mulanya berasal dari kata dasar yang sama "pimpin".
Namun demikian ketiganya digunakan dalam konteks yang berbeda. Sementara itu,
di bawah ini ada beberapa pendapat para ahli yang mendefinisikan kepemimpinan
yaitu:
- Menurut G.R. Terry, kepemimpinan adalah efektifitas
mempengaruhi orang lain agar dengan sukarela menuju kenyataan tujuan.
- Menurut Jhon P. Fiffner, kepemimpinan merupakan suatu
seni mengkoordinasikan dan mengarahkan indifidu maupun kelompok untuk mencapai
tujuan yang telah dikehendaki.
- Sedangkan menurut Ordway Tead, kepemimpinan adalah
efektifitas memoengaruhi orang lain untuk bekerja sama untuk menuju kesatu
tujuan yang mereka inginkan...
Sementara
itu terdapat beberapa pengertian tentang pemimpin dan menurut para ahli, yaitu
sebagai berikut:
- Menurut Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan, pemimpin adalah
seseorang dengan wewenang kepemimpinananya mengarahkan bawahanya untuk
mengerjakan sebagian dari pekerjaan dalam mencapai tujuan.
- Menurut Robert Tanembaun, pemimpin adalah mereka yang
mnggunakan wewenang formal untuk mengorganisasi, mengarahkan, dan mengontrol
para
- bawahanya untuk bertanggung jawab, supaya semua bagian
pekerjaan dikoordinasi demi mencapai tujuan perusahaan.
Jadi, dari ketiga pendapat para ahli diatas dapat
disimpulkan bahwa kepemimpina
adalah suatu
proses mempengaruhi orang lain baik secara indifidu maupun secara kelompok
untuk saling berkoordinasi atau bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan yang
telah di tentukan atau yang di inginkanya. Sementara itu pemimpin adalah orang
yang mempengaruhi orang lain dengan wewenangnya untuk bekerja dengan baik dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
2.
Teori
Lahirnya Kepemimpinan
Berikut ini
terdapat beberapa teori tentang lahirnya kepemimpinan, yaitu sebagai berikut:
-
Teori Genetik, Teori
ini menjelaskan bahwasanya seseorang itu
menjadi pemimpin, karena sejak lahir dia telah memiliki bakat sebagai seorang
pemimpin dan memang ditakdirkan sebagai pemimpin.
-
Teori Sosial, Teori ini
mengatakan bahwa seorang pemimpin harus dibentuk, tidak begitu saja muncul dan
ditakdirkan sebagai seorang pemimpin, oleh karena itu seorang jadi pemimpin
karena melalui proses pendidikan dan pelatihan - pelatihan.
-
Teori Ekologis, teori ini
merupakan penggabungan dari dua teori diatas, dimana dijelaskan bahwa seorang
menjadi pemimpin karena bakat yang dimilikinya sejak lahir kemudian
dikembangkan dengan pendidkan dan pelatihan yang dipengaruhi pula oleh
lingkungan sekitarnya.
-
3.
Unsur
– Unsur Kepemimpinan
Kepemimpina
selalu ditandai oleh ciri – ciri kepribadian yang khusus atau yang khas, karena
di dalam suatu situasi yang khusus, seorang pemimpin harus mampu mengambil
peran yang penting dalam mencapai tujuan bersama dengan anggota kelompoknya. Tetapi
dalam setiap pengambilan suatu kebijakan ataupun tindakan yang akan dilakukan,
tentu tidak semudah yang kita bayangkan. Maka dalam hal tersebut tentunya tidak
terlepas dengan beberapa unsure – unsure yang selalu mengikat untuk mencapai
kepemimpinan yang baik, unsure = unsure tersebut adalah sebagai berikut:
-
Manusia yaitu sebagai
seorang pemimpin dalam kelompok tersebut, sebagai yang di pimpin, karena jika
ada seorang emimpin tentu ada yang di pimpin, serta tata hubungan
komunikasinya.
-
Sarana, yaitu meliputi
berbagai macam prinsip dan tekhnik – tekhnik pengalaman pengetahuan serta
kemampuan atau sekil yang harus dimiliki.
-
Tujuan, yaitu sebagai
suatu pedoman ataupun sasaran kemana kelompok manusia akan dibawa atau
digerakkkan.
4.
Tipe
- Tipe Kepemimpinan
Sebetulnya untuk
tipe – tipe kepemimpinan sangat banyak sekali, entah itu menurut para ahli
ataupun menurut para pakar – pakarnya mengenai tipe kepemimpinan. Dalam hal ini
sebenarnya kita sebagai seorang pemimpin harus mampu menguasai sebanyak mungkin
tipe kepemimpinan, karena agar dalam situasi apapun dan dimana pun kita berada,
kita bisa menerepkan kepemimpinan kita dengan baik yang bisa di terima oleh
bawahan kita dan bukan hanya bertumpu pada satu tipe kepemimpinan saja. Berikut
ini kami sajikan beberapa dari sekian banyak tipe – tipe kepemmpinan tersebut.
a. Tipe
Kepemimpinan Otoriter
Gaya
Kepemimpinan Otoriter / authoritarian adalah gaya kepemimpinan yang memusatkan
segala keputusan dan kebijakan yang diambil dari dirnya sendiri secara penuh.
Segala pemagian tugas dan tangnggung jawab dipegang oleh pemimpin yang otoriter
tersebut, sedangkan para bawahanya hanya melaksanakan tugas yang telah
dberikanya. Dalam kepemimpinan ini, pemimpin bertindak sebagai diktator
terhadap anggota - anggota kelompoknya. Baginya memimpin adalah menggerakkan
dan memaksa kelompok. Bawahan hanya bersifat sebagai pembantu, kewajiban
bawahan hanyalah mengikuti dan menjalankan perintah dan tidak boleh membantah
atau mengajukan saran. Mereka harus patuh dan setia kepada pemimpin secara
mutlak. Pemimpin yang otoriter tidak menghendaki rapat atau musyawarah. Setiap
perbedaan diantara anggota kelompoknya diartikan sebagai kelicikan,
pembangkangan, atau pelanggaran disiplin terhadap perintah atau instruksi yang
telah diberikan. Inisiatif dan daya pikir anggota sangat dibatasi, sehingga
tidak diberikan kesempatan untuk mengeluarkan pendapatnya.
Secara lebih detil dan jelas Nawawi dan Martani,
menyebutkan bahwasanya ciri-ciri pemimpin otoriter adalah sebagai berikut :
-
Pelaksanaan tugas tidak
boleh keliru, salah atau menyimpang dari instruksi.
-
Inisiatif dan
kreatifitas orang-orang yang dipimpin dimatikan, karena dipandang akan
menyimpang dari instruksi.
-
Kurang memperhatikan
hubungan manusiawi dan kurang mempercayai orang lain.
-
Senang bertindak keras
dengan disiplin yang kaku.
-
Orang-orang yang
dipimpinnya diperlakukan sekedar sebagai pelaksana kehendak Pimpinan
-
Pendapat dari bawahan
bukan saja dianggap tidak benar, tetapi dinilai tidak perlu dan dianggap
menantang atau membangkang.
b. Tipe
kepemimpinan fathernalistis
Tipe
kepemimpinan fathornalistis, mempunyai ciri tertentu yaitu bersifat fathernal
atau kepakan.ke Pemimpin seperti ini menggunakan pengaruh yang sifat kebapaan
dalam menggerakkan bawahan mencapai tujuan. Kadang-kadang pendekatan yang
dilakukan sifat terlalu sentimentil. Sifat-sifat umum dari tipe pemimpin
paternalistis dapat dikemukakan sebagai berikut:
-
Menganggap bawahannya
sebagai manusia yang tidak dewasa.
-
Bersikap terlalu
melindungi bawahan
-
Jarang memberikan
kesempatan kepada bawahannya tuk mengembangkan inisyatif daya kreasi.
-
Sering menganggap
dirinya maha tau. Harus diakui bahwa dalam keadaan tertentu pemimpin seperti
ini sangat diporlukan. Akan tetapi ditinjau dari segi sifar-sifar negatifnya
pemimpin faternalistis kurang menunjukkan elemen kontinuitas terhadap
organisasi yang dipimpinnya.
c. Tipe
kepemimpinan karismatis
Sampai
saat ini para ahli manajemen belum berhasil menamukan sebab-sebab mengapa
seorang pemimin memiliki karisma. Yang diketahui ialah tipe pemimpin seperti
ini mampunyai daya tarik yang amat besar, dan karenanya mempunyai pengikut yang
sangat besar. Kebanyakan para pengikut menjelaskan mengapa mereka menjadi
pengikut pemimpin seperti ini, pengetahuan tentang faktor penyebab Karena
kurangnya seorang pemimpin yang karismatis, maka sering hanya dikatakan bahwa
pemimpin yang demikian diberkahi dengan kekuatan gaib (supernatural powers),
perlu dikemukakan bahwa kekayaan, umur, kesehatan profil pendidikan dan
sebagainya. Tidak dapat digunakan sebagai kriteria tipe pemimpin karismatis.
d. Tipe
Kepemimpinan Demokratis
Dari
semua tipe kepemimpinan yang ada, tipe kepemimpinan demokratis dianggap adalah
tipe kepemimpinan yang terbaik. Hal ini disebabkan karena tipe kepemimpinan ini
selalu mendahulukan kepentingan kelompok dibandingkan dengan kepentingan
individu. Beberapa ciri dari tipe kepemimpinan demokratis adalah sebagai
berikut:
-
Dalam proses
menggerakkan bawahan selalu bertitik tolak dari pendapat bahwa manusia itu
adalah mahluk yang termulia di dunia.
-
Selalu berusaha
menselaraskan kepentingan dan tujuan pribadi dengan kepentingan organisasi.
-
Senang menerima saran,
pendapat dan bahkan dari kritik bawahannya.
-
Mentolerir bawahan yang
membuat kesalahan dan berikan pendidikan kepada bawahan agar jangan berbuat
kesalahan dengan tidak mengurangi daya kreativitas, inisyatif dan prakarsa dari
bawahan.
-
Lebih menitik beratkan
kerjasama dalam mencapai tujuan.
5.
Keahlian
seorang pemimpin
Berikut ini terdapat beberapa
keahlian yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin, keahlian tersebut adalah:
-
Interpreting, mampu menginterpretasikan atau memvisualisasikan
suatu kondisi internal maupun external yg akan berdampak pada tim
-
Shaping, mampu memberikan gambaran tentang visi
dan strategi untuk memberikan arti bagi
kerja tim, sehingga dalam bekerja mampu memberikan yang keahlian terbaik.
-
Mobilising, mampu memobilisasi para individu
dalam tim dengan ide, kemampuan dan
nilai masing - masing anggota yang berbeda untuk membangun sebuah tim.
-
Inspiring, mampu memberikan inspirasi kepada
orang dalam mencapai hasil, hasil yang di ingikan dapat sesuai dengan tujan
yang utama.
6.
Fungsi
seorang pemimpin
Berikut ini ada
beberapa fungsi dari seorang pemimpin dianataranya adalah sebagai berikut:
-
Sebagai pemersatu,
-
Pelindung,
-
Penasehat,
-
Pelopor
-
Penanggung jawab
7.
Asas
kepemimpinan
Menurut bapak
Presiden Soeharto, yang menyinggung kepemimpinan berdasarkan pancasila maka
asas kepemimpinan terdiri dari:
-
Kemanusiaan,
mengutamakan sifat – sifat kemanusiaan, yang membimbing manusia oleh manusia
oleh manusia, untuk mengembangkan potensi dan kemampuan setiap individu, demi
tujuan – tujuan manusia
-
Efesien, efesiensi
tekhnis maupun sosial, berkaitan dengan terbatsnya sumber – sumber, materi dan
jumlah manusia atas prinsip penghematan, adanya nilai – nilai ekonomi, serta
asas – asas manajemen modern.
-
Kesejahteraan dan
kebahagiaan yang lebih merata, menuju pada taraf kehidupan yang lebih tinggi.
BAB II
MANAJEMEN
A. MANAJEMEN
1. Pengertian Manajemen
Manajemen berasal dari kata “to manage” yang artinya mengatur.
Pengaturan dilakukan melalui proses dan diatur berdsarkan urutan fungsi –
fungsi manajemen itu. Manajemen
merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dengan adanya menejemen
suatu aktivitas dalam kelompok sosial akan lebih baik dan juga akan lebih
terarah. Manajemen pada dasarnya sangat dibutuhkan bagi perusahaan. Manajemen
mencakup pengetahuan tentang apa yang harus dilakukan serta mengukur
efektivitas usaha - usaha yang
dijalankan.
Untuk
lebih jelas penulis akan mengutip beberapa pendapat para ahli mengenai
pengertian manajemen. Adapun pengertian manajemen
menurut para ahli adalah
sebagai berikut :
S.P
Hasibuan ( 2014 ;
Hlm. 2 )
adalah :
“Ilmu
dan seni yang mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya
lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”.
Menurut
G.R. Terry
pengertian manajemen ( 2014 ; Hlm. 2 ) adalah :
“suatu
proses yang khas yang terdiri dari tindakan – tindakan perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan
serta mencapai sasaran – sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan
sumber daya manusia dan sumber – sumber lainya”.
Sedangkan
manajemen menurut James AF. Stoner (
2003 ; Hlm. 5 ) adalah :
“Seni
dan ilmu perencanaan, pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan
sumber daya untuk mencapai tujuan yang sudah ditetapkan”.
Dari
pengertian di atas dapat disimpulkan manajemen adalah : proses, sistem, seni
dan ilmu untuk mencapai suatu tujuan yang lebih efektif dan efisien dengan
menggunakan suatu wadah yang berisikan orang – orang dalam suatu organisasi
untuk mencapai suatu tujuan.
Manajemen
dapat dikatakan :
a. Manajemen dikatakan suatu proses karena :
“Manajemen
mempunyai urut – urutan kegiatan dalam suatu proses.
Manajemen juga telah dipelajari sejak lama dan dikembangkan atau diteliti
dengan metode ilmiah sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang dikumpulakan secara
sistematis, di organisasi dan diterima kebenaranya hal ini dibuktikan dengan
adanya metode ilmiah yang dapat digunakan dalam setiap penyelesaian masalah
dalam manajemen”.
b. Manajemen dikatakan suatu sistem karena :
“Manajemen
di pandang sebagai suatu karangka kerja yang terdiri dari berbagai komponen /
bagian yang saling berhubungan yang diarahkan dalam rangka pencapaian tujuan
organisasi”.
c. Manajemen dikatakan seni karena :
“Manajemen
juga dikatakan sebagai seni. Hal ini disebabkan oleh kepemimpinan memerlukan
karisma, stabilitas emosi, kewibawaan, kejujuran, kemampuan menjalin hubungan,
antar manusia untuk dapat menggerakan orang guna mencapai tujuan organisasi
yang semuanya itu banyak ditentukan oleh bakat seseorang”.
d. Manajemen dikatakan ilmu karena :
“Manajemen
telah dipelajari sejak lama, dan dikembangkan dan diteliti dengan metode ilmiah
sebagai sebuah ilmu pengetahuan yang telah dikumpulkan secara sistematis dan
diterima kebenaranya, hal ini dibuktikan dengan adanya metode ilmiah yang dapat
digunakan dalam setiap penyelesaian masalah dalam manajemen”.
2. Unsur – Unsur Manajemen
Adapun
unsur–unsure dalam manajemen itu ada 6
unsur (6M) yaitu terdiri dari : Man, Money, Methode,
Materials, Machine, Market.
1. Man
( Manusia )
Dalam suatu
organisaisi peranan manusia sangatlah penting guna untuk menjalankan dan
melaksanakan pekerjaan atau sebagai
pelaksana manajemen, sehingga organisasi tersebut dapat berjalan lancar
dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai dan terwujud sesuai dengan yang diinginkan.
2. Money
( Uang )
Didalam semua
kegiatan yang dapat menguntungkan tidak terlepas dari uang, sehingga untuk melaksanakan kegiatan dapat
berjalan lancar. Jadi uang juga penting peranannya dalam melaksanakan dan
menjalankan segala usaha.
3. Methode
( Tehnik atau Cara )
Dalam
melaksaanakan kegiatan, tehnik atau cara itu sangat penting untuk melangsungkan
pelaksanaan pekerjaan dan perkerjaan tersebut dapat dengan mudah dan cepat
selasai.
4. Materials
( Materi).
Segala kegiatan
pekerjaan agar lebih mudah dalam mengerjakan, maka karyawan yang melakukannya
harus mempersiapkan materi yang akan diterapkan dan digunakan, sehingga
pekerjaan tersebut tidak tertunda.
5. Machine
( Mesin )
Di semua organisasi peranan mesin itu sangatlah
penting dalam pelaksanaan lancarnya suatu kegiatan, dalam usaha dan semua
pekerjaan apabila dibantu dengan menggunakan
mesin maka pekerjaan tersebut akan cepat selesai dan dengan hasil yang
diharapkan. Mesin juga dapat mengerjakan atau menggantikan pekerjaan yang tidak
dapat dilakukan oleh tenaga kerja manusia.
6. Market
( Pasar )
Pasar merupakan
tempat yang strategis untuk memperkenalkan hasil produk yang telah dihasilkan
dan menjualnya , sehingga untuk mencari konsumen dan mencari keuntungan akan
mudah tercapai, juga organisasi tersebut akan lebih dikenal.
Jadi pengertian diatas
dapat diambil kesimpulan bahwa 6 unsur manajemen (6M) yang dimaksud seiring
sejalan bersama–sama dilaksanakan dengan seirama karena saling mementingkan
antara yang satu dengan yang lainnya dan jika semua itu dilakukan, dimanfatkan
serta diterapkan, maka dalam pencapian tujuan dapat lebih mudah tercapai dan
dengan hasil yang diharapkan.
3. Fungsi – Fungsi Manajemen
Dalam kehidupan
sehari – hari banyak sekali fungsi manajemen yang kita ketahui. Berikut ini beberapa fungsi manajemen menurt
G.R. Terry yaitu:
1. Planning
(perencanaan)
yaitu sebagai dasar pemikiran dari tujuan dan penyusunan
langkah-langkah yang akan dipakai untuk mencapai tujuan. Merencanakan berarti
mempersiapkan segala kebutuhan, memperhitungkan matang-matang apa saja yang
menjadi kendala, dan merumuskan bentuk pelaksanaan kegiatan yang bermaksuud
untuk mencapai tujuan.
Sementara rencana adalah sebuah keputusan mengenai keinginan dan
berisi pedoman pelaksaan unutk mencapai tujuanyang di inginkan.
Perencanaan dip roses oleh perencana, hasilnya menjadi rencana,
perencanaan merupakan proses untuk menentukan rencana, sedangkan produk produk
dari perencanaan adalah rencana.
2. Organization
(pengorganisasian)
yaitu sebagai cara untuk mengumpulkan orang-orang dan menempatkan
mereka menurut kemampuan dan keahliannya dalam pekerjaan yang sudah
direncanakan
3. Actuating
(penggerakan)
yaitu untuk menggerakan organisasi agar berjalan sesuai dengan
pembagian kerja masing- masing serta menggerakan seluruh sumber daya yang ada
dalam organisasi agar pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan bisa berjalan
sesuai rencana dan bisa memcapai tujuan
4. Controlling
(pengawasan)
yaitu untuk
mengawasi apakah gerakan dari organisasi ini sudah sesuai dengan rencana atau
belum. Serta mengawasi penggunaan sumber daya dalam organisasi agar bisa
terpakai secara efektif dan efisien tanpa ada yang melenceng dari rencana.
.
4. Asas – Asas dalam
Manajemen
Asas (prinsip)
merupakan suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum yang dapat dijadikan
pedoman pemikiran dan tindakan. Asal muncul dari penelitian dan pengalaman, asa
sifatnya permanen, umum dan setiap ilmu pengetahuan memiliki asas yang
mencerminkan intisari kebenaran dasar dalam bidang ilmu tersebut. Berikut
terdapat asas umum manajemen menurut Henry Fayol yaitu:
a. Asas
pembagian kerja
b. Asas
wewenang dan tanggung jawab
c. Asas
disiplin
d. Asas
kesatuan perintah
e. Asas
kesatuan jurusan atau arah
f. Asas
kepentingan umum diatas kepentingan pribadi
g. Asas
pembagian gaji yang wajar
h. Asa
pemusatan wewenang
i.
Asas hirarki atas asas
berkala
j.
Asas keteraturan
k. Asas
keadilan
l.
Asas inisiatif
m. Asas
kesatuan
n. Asas
kestabilan masa jabatan
5. Arti Penting Manajemen
-
Untuk mempermudah dalam
melaksanakan aktifitas organisasi
-
Mempermudah pencapaian
tujuan organisasi.
-
Untuk menjaga
keseimbangan dalam sebuah organisasi
-
Mencapai efektifitas
dan efisiensi dalam berorganisasi
BAB III
ORGANISASI
1.
Definisi
Organisasi
Banyak pendapat
mengenai definisi ataupun pengertian tentang suatu organisasi yang beredar di
masyarakat. Sebenarnya istilah organisasi itu berasal dari bahasa Yunani yaitu
: Organon”. Atau dalam bahasa Latin disebut “Organum” yang berarti alat, bagian,
anggota, ataupun badan, namun dalam hal ini kami mengambil beberapa pendapat
dari para ahli, yaitu sebagai berikut:
-
Menurut Liang Gie,
organisasi adalah suatu wadah kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
-
Menurut Chester I.
Bernard, mengatakan bahwa organisasi adalah suatu system kerjasama antara dua
orang atau lebih yang sama mempunyai visi dan misi yang sama juga.
-
Menurut Drs. H. Malayu
S.P. Hasibuan, organisasi adalah suatu system perserikatan formal, berstruktur
dan terkoordinasi dari sekelompok orang yang bekerjasama dalam mencapai tujuan
tertentu, organisasi hanya merupakan alat dan wadah saja.
-
Sementara itu menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) organisasi adalah kesatuan susunan yang terdiri
atas bagan – bagian orang dalam perkumpulan untuk mecapai tujuan bersama.
Dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat kami
simpulkan bahwa organisasi adalah suatu alat / wadah yang didalamnya terdiri
dari dua orang atau lebih, yang saling berkoordinasi atau bekerjasama untuk
mencapai tujuan yang telah ditentukan bersama.
2.
Unsur
– Unsur Organisasi
Dari definisi –
definisi di atas ada beberapa unsure
yang membentuk sebuah organisasi, unsure – unsure tersebut adalah:
1.
Manusia, organisasi tidak akan berjalan sesuai dengan visi,misi dan tujuan
apabila penggerak dari organisasi tersebut tidak berjalan atau tidak ada.
2.
Wadah, Organisasi adalah wadah
serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
3.
Aturan, di dalam organisasi harus ada aturan yang mengikat bagi anggota
dari organisasi guna kelangsungan organisasi.
4.
Kerja sama, Organisasi adalah wadah
serta proses kerjasama sejumlah manusia yang terikat dalam hubungan formal.
5.
Setruktur, Dalam organisasi selalu terdapat rangkaian hirarki, artinya
dalam suatu organisasi selalu terdapat apa yang dinamakan atasan dan apa yang
dinamakan bawahan.
6.
Tujuan, dalam organisasi, tujuan adalah unsur yang Sangat penting untuk
menentukan arah organisasi.
3.
Bentuk
– Bentuk Organisasi
1.
Laba dan Nirlaba
Dilihat dari
segi ekonomi Organisasi Laba adalah
organisasi yang secara materi mencari keuntungan dari apa yang di usahakan oleh
organisasi tersebut, seperti preusan. Sedangkan organisasi nirlaba adalah organisasi yang secara materi tidak
mencari keuntungan.
2.
Ekstra
dan Intra
Jika
di lihat dari segi legalisasinya dalam perguruan tinggi, organisasi intra
adalah organisasi yang secara formal disahkan dan mendapatkan SK atau
persetujuan dari perguruan tinggi, dan juga secara formal dapat beraktifitas di
dalam perguruan tinggi. Kemudian jira organisasi ektra adalah organisasi yang
secara kelembagaan tidak terkait dalam perguruan tinggi dan tidak disahkan oleh
perguruan tinggi tersebut. Akan tetapi anggotanya masih berkaitan dengan
perguruan tinggi tersebut.
3.
Massa
dan Kader
Jika
dilihat dari segi anggotanya, organisasi massa adalah organisasi yang
mementingkan kuntitas atau banyaknya massa yang organisasi dapatkan. Dan
organisasi kader adalah organisasi yang mementingkan kualitas dari anggota yang
ada di organisasi tersebut
4.
Forman
dan Informal
Organisasi
formal adalah organiasi yang terbentuk secara sadar dengan tujuan tertentu,
serta di atur dalam ketentuan - ketentuan AD/ART di dalamnya. Sedangkan
organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya,
tujuanya juga tidak jelas, AD/ART nya tidak ada, dan terjalin secara individual
5.
Resmi dan tidak resmi
Organisasi resmi
adalah organisasi yang dibentuk oleh pemerintah (ada hubunganya) dengan
pemerintah dan atau harus terdaftar pada lembaga Negara. Sedangakan organisasi
tidak resmi adalah oerganisasi yang tidak ada hubunganya dengan pemerintah dan
atau tidak terdaftar pada lembaga Negara.
4.
Struktur
Organisasi
Struktur
organisasi adalah suatu sususan dan hubungan antara tiap bagian atau kegiatan
oprasional dalam mencapai tujuan yang diharapakan atau di inginkan.
Sedangkan
fungsi setruktur dalam sebuah organisasi adalah memberikan informasi kepada
seluruh manusia yang menjadi anggotanya untuk mengetahui kegiatan atau
pekerjaan yang harus dia kerjakan, berkonsultasi atau bertanggung jawab,
sehungga proses kerjasama menuju tujuan organisasi dapat sesuai dengan
perencanaan yang telah ditetapkan sebelumnya. berikut juga kegunaan setruktur
organisasi yaitu: untuk memperjelas tanggung jawab, memperjelas kedudukan,
memperjelas uraian tugas dan memperjelas jalur hubungan. Adapun terdapat beberapa macam bentuk struktur
organisasi yaitu:
a Struktur
organisasi lini (garis)
Adalah suatu
bentuk organisasi dimana pelimpahan wewenang langsung secara vertical dan
sepenuhnya dari pemimpin ke bawahanya. Pelaporan tanggung jawab dari bawahan
kepada atasanya juga dilakukan melalui gars vertical yang pendek, perintah –
perintah di berikan seorang atsan saja dan pelaporan tanggung jawab kepada
atasan yang bersangkutan Organisasi ini di ciptakan oleh Hendri Fayol, dan
biasanya dipakai dalam organisasi kecil saja.
b Struktur
organisasi fungsional
Organisasi
fungsional adalah organisasi berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang haarus
dilakukan. Pada struktur ini masalah pembagian kerja mendapat perhatian yang
sungguh – sungguh. Pembagian kerja
berdasarkan spesialis yang sangat mendalam dan setiap pejabat hanya mengerjakan
suatu tugas atau pekerjaan sesuai bidangnya. Struktur ini di ciptakan oleh F.W.
Taylor.
c Struktur
organisasi garis dan staf
Staf adalah
seseorang peegang wewenang lini, sementara staff adalah seseorang pemegang
wewenang staff. Struktur organisasi ini merupakan struktur organisasi gabungan
yang di kembangkan oleh Harrington Emerson. Struktur ini umumnya digunakan oleh
organisasi yang besar daerah kerja luas, bidang tugas yang beraneka ragam dan
jumlah bawahan yang banyak sehingga pimpinan tidak bisa bekerja sendiri,
melaikan memerlukan bantuan staf . staf adalah orang yang ahli ddalam bidang
tertentu yang bertugas memberikan nasehat dan saran kepada pimpinan dalam
organisasi tersebut.
d Struktur
organisasi fungsional dan staf
Struktur ini
merupakan gabungan dari bermacam – macam struktur organisasi dengan memakai
system gabungan ini dimungkikan memilih yang menguntungkan dipakai dan yang
merugikan di tinggalkan. Sehingga dengan demikian cocok dipakai pada suatu organisasi yang besar dan kompleks
e Struktur
organisasi komite
adalah suatu
organisasi yang masing – masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan
pimpinanya kolektif, organisasi komita (panitia = committees
organitation)mengutamakan pimpinan, artinya dalam organisasi ini terdapat
pimpinan kolektif presidiumdan komite ini bersifat manajerial, komite dapat
juga bersifat formal dan informal komite itu dapat dibentuk sebagai suatu
bagian dari struktur organisasi formal dengan tugas – tugas dan wewenang di
bagi – bagikan secara khusus.
5.
Tujuan
Organisasi
Tujuan
organisasi adalah kebutuhan jasmani, rohani, akal, dan emosi yang diushakan
dicapai dengan atau melalui kerjasama sekelompok orang. Serta ada macam – macam
tujuan organisasi yaitu: yang pertama adalah tujuan utama (pokok) dan tujuan
tambahan, yang kedua adalah tujuan jangka pangjang, menengah dan pendek.
- Hubungan antara Kepemimpinan, Manajemen dan Organisasi
Organisasi merupakan kumpulan dari
orang-orang yang bekerjasama untuk mencapai tujuan, yang mana untuk mencapai
tujuan tersebut memerlukan manajemen untuk mengatur orang-orang tersebut, yang
mana manajemen tidak akan berhasil apabila tidak ada pemimpin di dalamnya dan
seorang pemimpin pun harus memiliki ilmu kepemimpinan, jadi antara
Kepemimpinan, manajemen dan organisasi merupakan suatu sistem yang tidak dapat
berdiri sendiri dan tidak dapat terpisahkan.
Daftar Pustaka
Gitosudarmo, Indriyo. 2002. Manajemen Operasi. Edisi kedua.
Yogyakarta : BPFE .
Handoko, T Hani. 2001. Menejemen Personalia dan Kepegawaian.
Yogyakarta : BPFE.
Hasibuan, Malayu. S.P. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi
revisi.. Jakarta : Bumi Aksara.
...................................... 2001. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi revisi.. Jakarta : Bumi Aksara.
...................................... 2002. Manajemen Sumber Daya
Manusia. Edisi revisi.. Jakarta : Bumi Aksara.
...................................... 2014. Manajemen Dasar,
Pengertian dan Masalah. Edisi
revisi.. Jakarta : Bumi Aksara.
Swastha, Basu. dan Irwan. 2001. Manajemen Pemasaran Modern.
Yogyakarta : Liberty.
Sangat bermanfaat saudara
BalasHapusSukses selalu dan salam perubahan