Senin, 06 April 2020

MAKALAH TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN


TEORI PRODUKSI DAN KEGIATAN PERUSAHAAN

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
“Ekonomi Mikro”
 Dosen Pengampu : Eko Susanto, S.E., M.E


Disusun Oleh :
Ari Sanjaya

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (STEBIS) DARUSSALAM
OGAN KOMERING ILIR
TA. 2019

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Teori Produksi “. Pada makalah ini kami banyak mengambil dari berbagai sumber dan referensi dan pengarahan dari berbagai pihak oleh sebab itu, dalam kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih sebesar-sebesarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Akhir kata penyusun mengucapkan terima kasih dan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan bagi pembaca umumnya. 

Lempuing,     April 2020
Hormat Kami

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A.   Latar Belakang
Teori tingkah laku konsumen memberikan latar belakang yang penting di dalam  memahami sifat permintaan para pembeli di pasar. Untuk melihat seluk-beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan barangnya diperlukan analisisa keatas kegiatan memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan di produksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat biaya produksi untukmenghasilkan brang-barang tersebut. Dan akhirnya perlu dianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkan, untuk menentukan tingkat produksi yang akan memberikan keuntungan yang maksimum kepadanya.
B.   Rumusan Masalah
1.    Apa bentuk-bentuk organisasi perusahaan?
2.    Apa maksud dari Perusahaan ditinjau dari sudut teori ekonomi ?
3.    Apakah fungsiproduksi ?



BAB II
PEMBAHASAN
A.   Bentuk- Bentuk Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan dapat dibedakankepada tiga bentuk organisasi yangpokok, yaitu: perusahaan perseorangan, firma dan perseroan terbatas.
a)    Perusahaan Perseorangan
Perusahaan Perseorangan adalah organisasi perusahaan yang terbanyak jumlahnya dalam setiapperekonomian. Yaitu modalnya tidak begitu besar dan begitu pula halnya dengan hasil produksi dan penjualannya.
b)    Perusahaan Perkongsian atau Firma
Perusahaan Perkongsian atau Firma adalah organisasi perusahaan yang dimiliki oleh beberapa orang. Modal perusahaan dikumpulkan dari anggota perkongsian itu. Setiap anggota perkongsian mempunyai tugas untuk menjalakan dan mengembanngkan perusahaan yang mereka dirikan.
c)    Perseroan Terbatas
Dari segi jumlah produksi dan hasil penjualan yang dilakukannya, organisasi perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang paling penting. Perusahaan yang berbentuk perseroan terbatas dapat mengumpulkan modal secara mengeluarkan saham.
B.   Bentuk Lain Organisasi Perusahaan
Tiga jenis organisasi perusahaan di atas adalah perusahaan yang meliputi sebagian besar perusahaan yang ada di berbagai perekonomian. Di samping itu terdapat juga organisasi perusahaan yang bentuknya sedikit berbeda dari ketiga jenis yang diuraikan di atas, yaitu: perusahaan negara dan koperasi.
a)    Perusahaan Milik Negara
Perusahaan ini lebih di kenal sebagai BUMN. Perusahaan negara dikelola seperti perusahaan perseroan terbatas. Perbedaanya terletak pada pemilikan perusahaan tersebut, yaitu saham-saham dari perusahaan negara dimiliki oleh pemerintah.
b)    Perusahaan Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya. Perusahaan koperasi dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu: koperasi konsumsi, koperasi produksi dan koperasi kredit.
C.   Tujuan Perusahaan: Memaksimumkan Keuntungan
Dalam teori ekonomi, pemisalan terpenting dalam menganalisis kegiatan perusahaan “ mereka akan melakukan kegiatan memproduksi sampai kepada tingkat di mana keuntungan mereka mencapai jumlah yang maksimum”. Dalam praktek, pemaksimuman keuntungan bukanlah satu-satunya tujuan perusahaan. Ada perusahaan yang menekankan kepada volume penjulan ada pula yang memasukkan pertimbangan politikdalam menentukan tingkat produksi yang akan di capai. Ada pula perusahaan yang lebih menekankan kepada usaha untuk mengabdi kepentingan masyarakat dan kurang memperhatikan tujuan mencari keuntungan yang maksimum. Telah terbukti bahwa analisis terhadap kegiatan perusahaan yang didasarkan kepada tujuan memaksimumkan keuntungan memperoleh kesimpulan yang sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya.
D.   Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi. Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi. Keuntungan yang maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang paling besar.
a)    Fungsi Produksi
Yang dinamakan fungsi produksi adalah hubungan diantara factor-faktor produksi dan tingkat produksi yang diciptakannya. Faktor-faktor produksi seperti telah dijelaskan, dapat dibedakan kepada empat golongan, yaitu: tenaga kerja, tanah, modal dan keahlian keusahawanan. Hanya tenaga kerja dipandang sebagai factor produksi yang berubah-ubah jumlahnya . dengan demikian, di dalam menggambarkan hubungan di antara faktor produksi yang digunakan dan tingkat produksi yang dicapai, yang digambarkan adalah hubungan di antara jumlah tenaga kerja yang digunakan dan jumlah produksi yang dicapai.
b)    Peminimuman Biaya Produksi
Di dalam memikirkan aspek yang kedua, yaitu menentukan komposisi faktor produksi yang akan meminimumkan biaya produksi, produsen perlu memperhatikan (i) besarnya pembayaran kepada faktor produksi tambahan yang akan digunakan, dan (ii) besarnya pertambahan hasil penjualan  yang diwujudkan oleh faktor produksi yang ditambah tersebut.
E.   Jangka Pendek Dan Jangka Panjang
Dalam menganalisis bagaimana perusahaan melakukan kegiatan produksi, teori ekonomi jangka waktu analisis kepada dua jangka waktu: jangka waktu pendek dan jangka waktu panjang. Analisis ke atas kegiatan memproduksi perusahaan dikatakan di dalam jangka pendek apabila sebagian dari fkctor produksi dianggap tetap jumlahnya. Didalam masa tersebut perusahaan tidak dapat menambah jumlah faktor produksi yang dianggap tetap tersebut.
Dalam jangka panjang semua faktor produksi dapat mengalami penambahan. Ini berarti bahwa dalam jangka panjang setiap factor produksi dapat ditambah jummlahnya kalau memang hal tersebut yang berlaku di pasar.

F.    Firma Dan Industri
Dalam teori ekonomi firma atau perusahaan adalah suatu badan usaha yang menggunakan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat.
Pengertian industri dalam teori ekonomi sangat berbeda artinya dengan pengertian industri yang pada umumnya dimengerti orang. Dalam teori ekonomi istilah industri diarikan sebagai kumpulan firma-firma yang  menghasilkan barang yang sama atau saat bersamaan yang terdapat pada suatu pasar.
G.   Bentuk lain Organisasi Perusahaan
a.    Perusahaan Negara (BUMN)
Ciri-ciri BUMN :
1.    Pengelolaanya sama seperti perseroan terbatas.
2.    Modal dimiliki oleh negara.
3.    Pengurus perusahaan diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah.
4.    Jenis usahanya biasanya menghasilkan produk yang sangat penting (pokok) bagi masyarakat, contoh yaitu perusahaan listrik, air, dan jasa pos.
5.    Kadang-kadang usahanya bersaing langsung dengan swasta, contoh yaitu perusahaan asuransi, perusahaan perkebunan, perusahaan minyak.[1]
b.    Perusahaan Koperasi
Ciri-ciri :
1.    Tujuan utamanya tidak untuk memperoleh keuntungan tetapi meningkatkan kesejahteraan anggota.
2.    Modal berasal dari anggota.
3.    Kekuasaan tertinggi ada pada rapat anggota.
4.    Usahanya meliputi tiga jenis: konsumsi, produksi, dan kreditan.[2]
H.   Perusahaan Ditinjau dari Sudut Teori Ekonomi
Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan tidak dibedakan atas kepemilikan, jenis usaha, maupun skalanya, melainkan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu mencapai keuntungan yang maksimum.  Untuk itu, ia menjalankan usaha yang bersamaan, yaitu mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien.


I.      Tujuan Perusahaan
Tujuan utama perusahaan adalah memaksimumkan keuntungan.  Sedangkan tujuan lainnya yaitu memenuhi kebutuhan masyarakat umum, meningkatkan volume penjualan, dan menjaga stabilitas politik.
Cara Mencapai Tujuan Memaksimumkan Keuntungan :
Keuntungan atau kerugian adalah perbedaan antara hasil penjualan dan biaya produksi.  Keuntungan diperoleh apabila hasil penjualan melebihi dari biaya produksi, dan kerugian akan dialami apabila hasil penjualan kurang dari biaya produksi.  Keuntungan maksimum dicapai apabila perbedaan di antara hasil penjualan dan biaya produksi mencapai tingkat yang lebih besar.  Cara mencapai tujuan keuntungan maksimum:
a.    Bagaimana komposisi faktor produksi untuk produksi dan keuntungan yang optimal ?
b.    Bagaimana komposisi faktor produksi untuk meminimalkan biaya produksi dalam mencapai tingkat produksi tertentu.
J.    Terminologi Penting dalam Faktor Produksi
a)    Fungsi Produksi
Hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dan tingkat produksi yang dihasilkan (output) disebut fungsi produksi.  Fungsi produksi selalu dinyatakan dalam bentuk rumus: Q = f (K, L, R, T)
Keterangan :
Q = Jumlah produksi yang dihasilkan
K = Jumlah stok modal
L = Jumlah tenaga kerja dan keahlian keusahawanan
R = Kekayaan alam
T = Tingkat teknologi
Maksud dari persamaan di atas adalah bahwa tingkat produksi suatu barang tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan alam, dan tingkat teknologi yang digunakan.
Dalam kegiatan produksi tertentu dapat menggunkan gabungan faktor-faktor produksi yang berbeda-beda.  Contoh, untuk memproduksi sejumlah hasil pertanian tertentu perlu digunakan tanah yang lebih luas apabila bibit unggul, dan pupuk tidak digunakan, tetapi luas tanah dapat dikurangi apabila pupuk dan bibit unggul dan teknik bercocok tanam modern digunakan.[3]
Teori produksi dalam ilmu ekonomi membedakan analisisnya kepada dua pendekatan, yaitu:
1.    Teori Produksi dengan Satu Faktor Berubah
Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk menghasilkan tingkat produksi barang tersebut.  Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya yaitu modal, tanah, dan teknologi.  Satu-satunya faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya adalah tenaga kerja.
a.    Hukum Hasil Lebih yang Semakin Berkurang

Jika faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya (tenaga kerja) terus menerus ditambah satu unit, pada mulanya produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah mencapai suatu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan tambahan produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang maksimum untuk kemudian menurun.  Contoh tabel:
Tanah
Tenaga Kerja
Produksi Total
Produksi Marjinal
Produksi Rata-Rata
Tahap
1
1
1
2
3
8
3
4
3
5
I
1
1
1
1
3
4
5
6
12
15
17
17
4
3.75
3.4
2.83
4
3
2
0
II
1
1
7
8
16
13
2.29
1.38
-1
-3
III


b.    Produksi Total, Produksi rata-Rata, dan Produksi Marjinal
Hubungan produksi total, produksi rata-rata, dan produksi marjinal selain bisa ditunjukan dari kurva di atas, juga bisa dengan menggunakan hitungan matematika, yakni dengan persamaan sebagai berikut : MP =
Produksi total adalah jumlah produksi yang dihasilkan oleh sejumlah tenaga kerja tertentu.  Produksi marjinal adalah tambahan produksi yang akan berlaku apabila seunit (seorang) tenaga kerja ditambah.  Sedangkan besarnya produksi rata-rata, yaitu produksi yang secara rata-rata dihasilkan oleh setiap pekerja.  Secra matematis, produksi rata-rata dirumuskan sebagai berikut : AP =
Keterangan :
MP    =      Marginal Production Increase (Pertambahan Produksi Marjinal)
𝛥TP  =      Total Production Increase ( Pertambahan Produksi Total)
𝛥L     =      Labour Increase (Pertambahan Tenaga Kerja)
Ap     =      Average Production (Produksi Rata-Rata)
1.    Teori Produksi dengan Dua Faktor Berubah
Dalam pembahasn ini, dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya.  Misal yang dapat diubah yaitu tenaga kerja dan modal.  Dan misalkan juga bahwa kedua faktor produksi tersebut dapat dipertukarkan penggunaannya.
a.    Kurva Produksi Sama (Isoquant)
Kurva isoquant adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produk ksi yang berbeda yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
Ciri-ciri isoquant:
1.    Mempunyai kemiringan negatif
2.    Semakin ke kanan kedudukan isoquant menunjukkan semakin tinggi jumlah output
3.    Isoquant tidak pernah berpotongan dengan isoquant yang lainnya.
4.    Isoquant cembung ke titik origin.
Tabel Gabungan Tenaga Kerja dan Modal untuk Menghasilkan 1000 Unit Produksi
Gabungan
Tenaga Kerja (Unit)
Modal (Unit)
A
1
6
B
2
3
C
3
2
D
6
1

Kurva Produksi Sama (Isoquant)

b.    Garis Biaya Sama (Isocost)
Kurva isocost adalah suatu kurva yang menggambarkan gabungan dua faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu barang yang memerlukan biaya yang sama.



1)    Meminimumkan Biaya atau Memaksimumkan Produksi
a)    Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan memaksimumkan produksi?
b)    Apabila jumlah produksi yang ingin dicapai telah ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan biaya?
2)    Memaksimumkan Produksi
Dalam membicarakan persoalan yang dinyatakan dalam pertanyaan (1) dimisalkan biaya yang dibelanjakan untuk membeli per unit modal adalah Rp 15.000, upah tenaga kerja Rp 10.000, dan biaya yang disediakan oleh produsen Rp300.000. Dengan uang sebanyak Rp 300.000 produsen dapat sekiranya membeli satu jenis faktor produksi saja, memperoleh 20 unit modal atau 30 tenaga kerja.
3)    Meminimumkan Biaya
Untuk dapat membuat analisis mengenai persoalan (2) perlu dibuat pemisalan mengenai tingkat produksi yang akan dicapai. Misalkan produsen ingin memproduksi sebanyak 1500 unit. Faktor produksi itu terdiri dari 9 tenaga kerja dan 8 unit modal, dan biaya yang dikeluarkan adalah Rp 210.000.


BAB III
PENUTUP
A.   KESIMPULAN
                  Organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi 3 bentuk secara umum, yaituPerusahaan Perseorangan, Perusahaan Perkongsian (Firma) dan Perseroan Terbatas (PT), dimana masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan yang mendasar. Selain itu ada beberapa bentuk lain organisasi perusahaan, diantaranya : Perusahaan Milik Negara /BUMN dan Perusahaan Koperasi
                  Dalam teori ekonomi, berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang mempunyai tujuan yang sama, yaitu “mencapai keuntungan yang maksimum” dengan menggunakan faktor-faktor produksi dengan cara yang seefisien mungkin sehingga “usaha memaksimumkan keuntungan dapat dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang paling efisien”.
                  Dalam memperoleh keuntungan maksimum ada aspek yang harus dipikirkan produsen yaitu :  Fungsi Produksi, Peminimuman biaya Produksi.

DAFTAR PUSTAKA
Sukirno, Sadono. 2009. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Jakarta: RajaGrafindo Persada.
http://rizkylrs.lecture.ub.ac.idfiles201409PIE-4.-Teori-Produksi-dan-Kegiatan-Perusahaan.pdf  (Diakses pada 02 april 2020 pukul 11.59 WIB)




[1] Ibid.
[2] Sadono Sukirno. Op. Cit. Hlm. 191.
[3] Ibid. Hlm. 195.

1 komentar:

  1. Jika tahap produksi sudah berhasil dilewati, kali ini menuju ke tahap Pasca Produksi sebagai akhir dari keseluruhan proses dasar pembuatan video, animasi dan musik digital. Tahap pasca produksi merupakan proses finishing, tahap ini menugaskan kita untuk dapat menambahkan modifikasi akhir yang dapat membuat animasi terlihat lebih bagus. Tetapi jangan terlalu banyak menambahkan modifikasi atau hiasan akhir, dan usahakan agar hasil akhir tetap didalam jalur atau tidak terlalu rumit untuk ditonton. Terdapat beberapa proses didalamnya seperti Compositing, Color Correcting, Dubbing / Musik / Sound Effects, dan Final Output Jasa Penulis Artikel

    BalasHapus

MAKALAH “ Permintaan Terhadap Faktor Faktor Produksi

MAKALAH “ Permintaan Terhadap Faktor Faktor Produksi ”                                                 Dosen Pengampu : Eko Susanto,...